Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Memilih Kandang Branjangan Agar Cepat Gacor

Sahabat kicau di manapun berada, terutama branjes nusantara, kali ini admin akan membahas cata memilih sangkar yang baik untuk branjangan kesayangan kita.


Diakui atau tidak, sangkar yang baik sangat memengaruhi kicauan branjangan, penalaran sederhananya adalah ; setiap burung akan berkicau bila mereka merasa nyaman dengan sekitarnya, karena habitat burung tersebut dalam sangkar maka kita harus mengupayakan secara maksimal memilih sangkar yang sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga branjangan cepat berkicau gacor.

Ukuran Kandang Ideal
Pilihlah sangkar dengan diameter minimal 1,5 x panjang kepakan sayap branjangan. Hal ini bertujuan agar pada saat branjangan mengepakkan sayapnya tidak ada bagian tubuh yang terluka akibat diameter terlalu kecil. Pilihlah kandang yang memiliki jarak ruji yang ideal yang tidak bisa dimasuki oleh kepala branjangan. Jarak yang terlalu longgar dapat mengakibatkan kepala burung terjepit dan tercekik atau bahkan lepas, sedangkan ruji yang terlalu rapat mengakibatkan burung terlihat kurang jelas saat bertengger, padahal menikmati aksi dan polah branjangan saat santai pun merupakan kenikmatan tersendiri bagi para branjes, betul kan?

Setelah kita memilih diameter kandang dan ukuran kerapatan ruji, pastikan bahwa seluruh ruji sangkar sudah diraut dan diamplas halus sehingga tidak melukai branjangan terlebih jika branjangan yang kita punya masih dalam keadaan giras/nglabrak/ngrudal. 

Perlu sahabat branjes ketahui, ruji kandang branjangan yang baik adalah ruji yang terbuat dari bambu tua dan hanya diambil bagian luarnya saja atau kulitnya serta melalui proses pengeringan dan pengobatan anti rayap. Jika bahan ruji terbuat dari bambu muda dan tidak bagian terluar serta tidak melalui proses di atas maka sangkar akan melintir atau "menggeliat" setelah dipakai beberapa lama. Hal ini sangat penting sekali, mengingat sangkar branjangan akan sering terkena sinar matahari langsung ketika penjemuran branjangan. 

Sangkar dengan bahan utama bambu, terbukti lebih baik karena bambu mempunyai keunggulan dibanding bahan lainnya, diantara keunggulan bambu adalah kuat, ringan, mudah dibentuk, serta ramah lingkungan. Pilihlah sangkar branjangan dengan alas yang berbahan papan kayu/triplex tebal agar lebih awet dan kuat karena dasar sangkar akan terbebani oleh bubuk bata. 

Pastikan juga bahwa kawat atau plat logam untuk pengait alas sangkar masih mencengkram kuat dan baik serta selalu pada posisi yang tepat. Kita harus belajar dari kesalahan dan pengalaman branjes, banyak terjadi dan kita dengar branjangan lepas dari sangkar akibat tebok sangkar jatuh karena tidak kuat menahan beban media kipu. 

Warna sangkar seyogyanya kita sesuaikan dengan warna dominan batikan branjangan kita. Bila pola batikan branjangan berwarna coklat tua kemerahan, maka pilihlah sangkar dengan warna yang cerah atau terang. Jika pola batikan branjangan berwarna kuning bersih, maka pilihlah sangkar warna gelap / hitam. Hal ini bertujuan agar branjangan yang ada di dalam sangkar terlihat jelas dan tidak kelihatan samar akibat warna ecat sangkar yang sama.

Tenggeran dan Media Kipu
Sebaiknya tenggeran terbuat dari bahan batu apung dengan bentuk bundar, oval, atau persegi dengan sudut tumpul, atau bentuk asli (alami) dengan diameter 6,5 cm - 9 cm. Ratakan pada bagian atas sampai datar dan tidak tajam dan kasar agar tidak melukai kaki branjangan saat bertengger. 

Letakan cepuk wadah pakan, minum, dan EF dalam posisi lebih rendah dari tenggeran. Tambahkan bubukan bata yang sudah disaring halus (kira-kira sehalus kopi bubuk) ke dalam dasar sangkar dengan ketebalan 1 cm s/d 1,5 cm. Bila tidak ada, maka kita dapat memanfaatkan tanah liat (diambil di sawah) kering yang ditumbuk serta diayak halus, pasir laut, pasir bangunan.

Itulah beberapa tips memilih sangkar branjangan yang aman dan nyaman. Semoga bermanfaat, salam cuit-cuit. 

Share dengan mengklik logo dibawah ini.